Stasiun Tawang merupakan pengganti stasiun pertama milik Nederlandsche-Indische Spoorweg Maatschappij (N.I.S), Tambak Sari. Pembangunan stasiun Tambak Sari ditandai dengan upacara pencangkulan tanah oleh Gubernur Jenderal Mr. Baron Sloet van de Beele, bersamaan dengan pembentukan sistem perangkutan kereta api pada tanggal 16 Juni 1864.
Setelah mengalami proses pembangunan yang tersendat-sendat akhirnya jalur pelayanan kereta api ini terselesaikan pada 10 Pebruari 1870. Berkembangnya kegiatan perdagangan menyebabkan stasiun Tambak Sari tidak memenuhi syarat lagi. Maka direncanakanlah stasiun baru dengan arsitek J.P de Bordes yang kemudian hari lebih di kenal dengan nama Stasiun Tawang. Stasiun Tawang dibangun pada bulan Mei 1914
Sejak pertama kali di bangun, tak banyak perubahan terjadi di Satsiun Tawang. Hampir seluruh bagian di stasiun ini tetap sama. Lapangan di depan Stasiun Tawang (sekarang menjadi Folder) juga mempunyai nilai historis yang tinggi yaitu sebagai ruang terbuka di kawasan kota lama yang difungsikan sebagai tempat upacara, olah raga, pertandingan dan sebaginya.
Stasiun Tawang mempunyai arti yang penting bagi kawasan Kota Lama. Pada masa lalu terdapat sumbu visual yang menghubungkan stasiun ini dengan Gereja protestan (Blenduk). Sehingga peran stasiun ini dalam pembentukan citra kawasan sangat penting dan mampu menambah nilai kawasan. Integritas langgam arsitektur Indische sangat kuat dan banyak terpengaruh unsur lokal. Integritas kekriyaan ditampilkan dalam detil bermotif dan berwarna.
Integritas setting masih tetap seperti semula. Sedangkan integritas tipe bangunan merupakan ruang kantor. Integritas sesinambungan fungsi yaitu sebagai bangunan pengangkutan masih terjaga dengan baik. Kaitan bangunan dengan sejarah yaitu pembangunannya ditujukan untuk menggantikan stasiun Tambak Sari di Pengapon, dengan perancang adalah JP Bordes.
Selain itu kaitan bangunan dengan sejarah perangkutan milik NIS tidak kecil. Arsitekturnya unik, dengan ciri arsitektur Indische yang bahan untuk elemen dinding yang bermotif dan berwarna menjadikan bangunan ini sangat estetis. Dilihat dari segi lansekap kota, Stasiun Tawang menambahkan kualitas dan potensi dari ruang terbuka di kawasan tersebut.
Sejak pertama kali di bangun, tak banyak perubahan terjadi di Satsiun Tawang. Hampir seluruh bagian di stasiun ini tetap sama. Lapangan di depan Stasiun Tawang (sekarang menjadi Folder) juga mempunyai nilai historis yang tinggi yaitu sebagai ruang terbuka di kawasan kota lama yang difungsikan sebagai tempat upacara, olah raga, pertandingan dan sebaginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar