MUSEUM KERETA API AMBARAWA
Museum Kereta Api Ambarawa merupakan sebuah museum terbuka yang dahulu adalah sebuah stasiun kereta api pada masa penjajahan Belanda. Museum yang terletak di jalan Stasiun No.1 Ambarawa, Jawa Tengah ini memiliki beberapa koleksi kereta api uap yang unik dan antik serta pernah berjaya pada masanya. Sebagian koleksi kereta api bahkan masih bisa berfungsi sampai sekarang.
Stasiun kerepa api Ambarawa dibangun pada tahun 1873 oleh Raja Willem I dari Belanda pada masa kolonial Belanda. Pembangunan stasiun ini bertujuan untuk sarana pengangkutan tentara Belanda ke kota lain seperti Kota Semarang dan Yogyakarta. Pada awalnya stasiun ini bernama Stasiun Willem yang berdiri di atas lahan seluas 127.500 meter persegi. Ambarawa sendiri merupakan kota militer dan pusatnya tentara Belanda pada masa itu.
Museum ini memiliki beberapa koleksi lokomotif uap yang antik dan aksesoris kereta api lainnya seperti mesin tik, kursi dan meja, mesin telpon, mesin hitung, dan beberapa peralatan lainnya yang disimpan di dalam etalsae yang terbuat dari kaca.
Beberapa koleksi lokomotif yang paling unik dan antik adalah lokomotif uap bernomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata. Kereta api bergerigi ini sangatlah langka, di dunia hanya ada 3 (tiga), 2 diantaranya berada di Swiss dan India. Selain itu ada juga berbagai jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik) di halaman museum.
Selain melihat-lihat koleksi kereta api yang unik dan antik, di museum ini kita bisa berwisata dengan menggunakan kereta api yang saya sebutkan diatas. Kereta wisata ini melayani rute Ambarawa-Bedono pp dan Ambarawa-Tuntang pp, yang berjarak 35 kilometer dengan waktu tempuh selama 1 jam , ada juga lori wisata dengan rute Ambarawa-Tuntang pp dengan jarak 5 kilometer. Selama perjalanan kita akan dimanjakan oleh panorama keindahan alam seperti lembah yang hijau dan persawahan yang membentang antara Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar